3 Poin Seputar Proyeksi Data Center Tahun 2021

Semakin berkembangnya industri 4.0, semakin banyak pula kebutuhan data bagi para pebisnis digital dari berbagai media maupun jaringan. Hal ini menjadikan bisnis data center (pusat data) di Indonesia kian besar. Berdasarkan Data Center Provider Organization (IDPRO), tercatat kurang lebih USD 480 juta investasi data center di Indonesia. Selain itu, Indonesia’s Data Center Market Overview and Forecasts 2014-2020 mengemukakan potensi investasi pusat data pada waktu ke depan bisa meningkat sampai 70 persen. Hal ini kemudian menciptakan tren dan proyeksi data center pada 2021 ke depan.

Teknologi Berbasis 5G

Kabarnya pada 2021 ini pemerintah Indonesia akan mulai mempersiapkan gelaran teknologi jaringan 5G. Dengan hadirnya jaringan terbaru ini, maka operator mesti menyediakan layanan yang lebih banyak, sebab teknologi jaringan berbasis 5G memerlukan traffic data yang lebih cepat dan padat. Sehingga untuk proyeksi data center mendatang, permintaan kapasitas data center akan meningkat.

Menyadur dari detikinet, Elisabeth Simatupang selaku Country Manager SpaceDC mengungkapkan bahwa di masa mendatang, akan lebih banyak operator data center khususnya yang terpisah dari operator telekomunikasi, sebab operator telekomunikasi akan lebih banyak menyediakan layanan terkait 5G ketimbang layanan dasar infrastruktur IT. Sehingga, teknologi jaringan 5G akan menjadi tren dan proyeksi data center pada 2021 ini.

Kebutuhan Layanan Data Center Meningkat

Untuk proyeksi data center ke depan, utamanya akan terjadi peningkatan kebutuhan lahan data center. Pada 2020, tingkat kebutuhan lahan data center di Indonesia mencapai 375.000 m2, atau meningkat 29 persen semenjak 2016. Kemudian terjadi juga peningkatan kebutuhan energi listrik penunjang data center dari 330 megawatt pada 2016 menjadi 475 megawatt pada 2020 dan akan meningkat seiring waktu.

Pertumbuhan Cloud Computing

Tren dan proyeksi data center lainnya adalah bisnis cloud computing yang kian menjanjikan. Merangkum dari data lembaga riset Gartner Inc., pada 2021 ini nilai bisnis cloud computing bisa mencapai USD 278,3 miliar, yang akan banyak ramai oleh raksasa teknologi penyedia cloud hyperscale seperti Amazon, Microsoft, Google, dan Alibaba.

Intinya, proyeksi data center ke depan menjelaskan bahwa kebutuhan data center akan meningkat. Hal ini terdukung juga oleh keadaan para pebisnis sekarang yang mulai melek akan teknologi, juga keadaan pandemi yang menekan para pemilik toko brick & mortar beralih ke digital untuk tetap bertahan. Ketahui lebih banyak lagi info dan wawasan mengenai digital marketing, perusahaan digital, dan seputar bisnis dan pemasaran di sini dan Instagram Digital Marketing School.

 

[super_form id=”14361″]

Post a Comment