fbpx
Bikin Fake Project Buat Portofolio Digital Marketing

Bikin Fake Project Buat Portofolio Digital Marketing

Kalau kamu mau switch karir ke digital marketing tapi belum pernah bikin projek buat dimasukin ke portofolio kamu, jangan khawatir. Ada yang namanya fake project yang bisa kamu pakai buat portofolio digital marketing kamu. Buat tahu lebih lanjut soal fake project ini, baca artikel ini sampai beres, oke!

Apa itu fake project?

Jika kamu ingin mencoba bekerja di bidang digital marketing, biasanya rekruter butuh portofolio digital marketing kamu buat penimbang kamu diterima atau enggak.

Fake project ini biasanya dibikin buat nunjukin seberapa ngerti kamu soal digital marketing. Kamu gak harus bikin proyek beneran, asal fake project yang kamu bikin bisa nunjukin kalau kamu mampu kerja di bidang digital marketing, kamu pasti diterima!

Cara bikin fake project

1. Tentuin brand value dari produk kamu

Sebelum bikin proyeknya, kamu harus tentuin dulu produk apa yang mau kamu jual. Kalau udah ditentuin produk apa yang mau kamu jual, kamu juga harus tentuin brand value dari produk kamu juga. Meski proyek ini palsu, kamu tetap harus bikin promosi yang bagus biar rekruter percaya sama kemampuan kamu.

Kamu harus nentuin apa keunggulan dari produk yang kamu punya yang berbeda dari kompetitor. Kamu juga harus tahu apa kesuiltan atau keinginan yang dimiliki konsumen yang solusinya bisa diatasi sama produk kamu. Nah, dari sini nanti kamu bisa ngasih Unique Selling Point (USP) di produk kamu biar makin menarik.

Gini nih contohnya. Misal kamu punya produk air mineral asli dari gunung Everest. Lalu masalah yang dialami konsumen itu air isi ulang rasanya aneh, atau produk air lain tidak berasal dari sumber air langsung dan keinginan dari konsumen adalah meminum air yang segar dan bersih. Dari sini kamu bisa ngasih USP berupa ini air dari pegunungan asli yang rasanya lebih segar dari air kemasan atau isi ulang biasa.

2. Siapa target audiens yang dituju

Target audiens itu penting banget biar promosi yang kamu lakuin pas tertuju ke orang yang tepat. Kamu bisa bikin customer persona biar kamu bisa buat promosi yang lebih spesifik ke konsumen yang dituju.

Misalnya, target audiens dari air mineral Everest kamu adalah orang dari kalangan middle-high, usia 30-60 tahun, orang yang picky eater, dan seorang businessman. Dari sini kamu nanti bisa buat konten yang disesuaikan dengan target audiens yang sudah kamu buat.

3. Tentuin brand voice dan communication

Brand voice itu gimana kamu mau brand kamu dilihat konsumen. Misalnya kamu mau produk air mineral Everest kamu karena target audiensnya berasal dari kalangan atas, kamu ingin kelihatan profesional, classy, dan mahal. Kamu bisa pakai bahasa yang formal dan menggunakan bahasa Inggris agar terkesan mewah.

Kalu brand communication itu gimana kamu mau menyapa audiens. Biasanya ini dipakai di caption sosial media, headline iklan, atau mungkin artikel di website. Karena brand tone yang kamu gunakan ngin kelihatan profesional, classy, dan mahal maka kamubisa menulis caption jargon seperti “Fresh and Clear, like melting snow”.

4. Pilih channel dan planning konten

Udah gitu, kamu tinggal pilih dimana kamu bakal promosiin produk dari brand kamu. Kamu bis apilih beberapa channel kaya sosial media, ads, olshop, atau endorsment.

Misal kamu mau promosi di Instagram, kamu bisa buat planning konten berupa feed, story, atau reel. Terus kamu juga harus tentuin jenis konten apa yang mau kamu buat. Contohnya kamu mau buat konten reel edukasi. Di dalamnya kamu bisa nunjukin proses pengemasan air mineral Everest dimulai dari pengambilan di mata air gunung Everest samapai airnya dikemas dan didistribusikan.

Kalau kamu udah bikin planning kontenya, kamu bisa masukin planning itu ke konten kalender atau media planning lain kaya Notion.

Terus kalo semuanya udah jadi, kamu bisa bikin kontennya deh buat contoh. Kamu juga bisa buat akun Instagram baru buat posting konten digital marketing kamu buat portofolio. Tapi hati-hati ada yang beli, kalau kamu gak punya barang benerannya kan jadi susah, hehe.


Nah itu dia cara bikin fake project buat kamu yang mau bikin portofolio digital marketing tapi gak pernah bikin proyek sebelumnya. Kalo kamu yang masih bingung doal urusan social media marketing dan digital marketing, Digital Marketing School solusinya! Disini kamu bisa ikut kelas-kelas yang buat meningkatkan pengetahuanmu tentang social media dan digital marketing. Daftar sekarang juga, ya!

Post a Comment