Kesalahan Pemilihan Influencer yang Harus Kamu Hindari
Influencer marketing bukan hal baru bagi brand yang mau mempromosikan bisnisnya ke area yang lebih luas. Pasalnya, influencer marketing jadi cara jitu mereka untuk menyebarkan awareness dalam waktu yang singkat. Sayangnya, masih ada brand yang mengeluhkan kerugian setelah melakukan endorsement ke influencer, entah itu followersnya yang stagnan, engagement rate nggak naik, atau penjualan kurang bertumbuh. Kalau itu terjadi, mungkin ada kesalahan pemilihan influencer yang belum kamu hindari. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya di bawah!
Hanya Mengandalkan Followers Tinggi
Memilih influencer yang tepat nggak cuma di liat dari followersnya yang banyak, tapi niche influencer, engagement rate, dan riwayat influencer. Influencer dengan niche yang sesuai akan memudahkan produk untuk masuk ke target market yang di inginkan. Lalu, skor engagement yang tinggi menandakan influencer rajin menjalin komunikasi sama audiensnya. Terakhir, perhatikan riwayat endorsement influencer tersebut, apakah mereka pernah menjalin kerja sama dengan kompetitormu atau enggak. Kalau kamu sampai salah pilih influencer, hasil akhirnya pasti akan kurang memuaskan.
Memilih Influencer dengan Fake Followers
Kesalahan pemilihan influencer lainnya yang harus kamu hindari adalah memilih influencer yang membeli followers. Sebelum pilih influencer, perhatikan dulu jumlah followers, jumlah likes, dan komentarnya. Apakah jumlahnya rata atau kelihatan ‘jomplang’? Misalnya, influencer A memiliki 15 ribu followers, tapi jumlah likes setiap postingannya berkisar 10. Maka, kemungkinan besar influencer tersebut membeli followers. Hati-hati, influencer yang membeli followers nggak akan bisa membantu kamu dalam meningkatkan brand awareness secara maksimal.
Mengabaikan Kualitas Konten Influencer
Kualitas konten yang bagus menentukan profesionalisme influencer dalam menjalankan pekerjaannya. Kamu bisa perhatikan kualitas konten dari postingan yang mereka unggah ke sosial media; mulai dari pengambilan gambar, kualitas gambar atau video, akting, suara, editing, penyampaian, dan yang lainnya. Konten yang bagus akan di lirik oleh target market. Jadi, pastikan influencer yang kamu pilih selalu mengutamakan kualitas dalam membuat konten ya.
Sekarang udah nggak bingung lagi kan cara memilih influencer yang tepat untuk menaikan branding produk? Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Buat kamu yang tertarik belajar lebih lanjut tentang Influencer Marketing, kamu bisa ikutan kelasnya di sertifikasi Social Media lho. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami lewat website atau DM Instagram ya.