fbpx

Ketahui Klasifikasi Influencer Supaya Tak Salah Pilih

Kita seringkali melihat berbagai brand lokal mempromosikan produknya menggunakan jasa influencer. Para influencer pun memiliki jumlah followers yang beragam; ada yang di bawah 10 ribu, ratusan ribu, bahkan jutaan. Lalu, mengapa masih ada brand yang lebih memilih influencer berfollowers kecil daripada followers besar? Mereka nggak asal pilih lho karena influencer juga memiliki klasifikasi khusus, yakni nano, mikro, makro, dan mega. Baca selengkapnya di sini ya!

Nano Influencer

Nano Influencer merupakan klasifikasi influencer yang memiliki followers di antara 1000 dan 10.000. Jenis influencer ini biasanya berisi orang-orang yang memiliki minat di suatu bidang dan mereka telah benar-benar menguasainya. Contoh bidang yang mereka kuasai adalah keuangan, makanan, kosmetik, dan gadget. Menurut State of Influencer Marketing, influencer di dalam klasifikasi ini biasanya memiliki engagement rate rata-rata 5.60%. Artinya, mereka memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan followers. Dengan begitu, nano influencer dapat menjangkau followers baru dengan efektif.

Micro Influencer

Klasifikasi influencer selanjutnya adalah Micro Influencer, yakni influencer dengan followers antara 10.000 sampai 100.000. Hampir sama dengan Nano, Micro Influencer juga memiliki minat khusus di suatu bidang. Karena followersnya lebih besar dari Nano, Micro Influencer dapat menjangkau lapisan masyarakat dan target market yang lebih luas. Meskipun begitu, rata-rata micro influencer memiliki engagement rate yang lebih rendah ketimbang nano influencer.

Macro Influencer

Selanjutnya adalah Macro Influencer dengan jumlah followers antara 500.000 – 1000.000. Di Indonesia, klasifikasi influencer yang satu ini lebih terkenal dengan sebutan selebgram. Macro influencer bisa berupa artis, tokoh terkenal, atau orang biasa yang memiliki followers di antara rentang angka tersebut. Engagement rate macro influencer pun biasanya tak sebesar nano influencer. Ini karena semakin besar jumlah followersnya, maka semakin kecil juga hubungan mereka dengan para pengikut. Keunggulan dari macro influencer adalah memiliki angka followers yang besar sehingga jumlah tayangan pun pastinya akan tinggi. Biasanya, mereka merupakan seorang ahli di bidangnya masing-masing.

Mega Influencer

Melalui namanya, bisa kita tebak bahwa Mega Influencer memiliki jumlah followers yang sangat besar. Biasanya, followers mega influencer telah mencapai angka 1 juta, bahkan lebih. Klasifikasi influencer ini umumnya berisi artis papan atas kelas nasional bahkan internasional. Maka dari itu, untuk bekerja sama dengan mereka kita perlu merogoh kocek hingga belasan juta rupiah per satu konten. Mega influencer cocok untuk pengusaha yang ingin meningkatkan brand awareness, mengingat audiens mereka berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari usia, lokasi, jenis kelamin, dan profesi.

Gimana, sekarang sudah paham kan apa saja klasifikasi influencer dan perbedaan dari nano, mikro, makro, dan mega influencer? Jika kamu tertarik mempromosikan produk menggunakan jasa influencer, jangan lupa sesuaikan bidang influencer dengan brand dan dana yang kamu miliki ya! Kunjungi website dan Instagram kami untuk mengetahui informasi dan tips menarik lainnya seputar Digital Marketing.

[super_form id=”14361″]

Post a Comment