Strategi Marketing yang tepat membidik generasi millenial untuk usaha F&B
Industri food and beverage menjadi hal utama yang dibingkai secara positif di Instagram yang sebagian besar di post milenial. Terdapat sebanyak 73,46% (sumber: tirto) generasi milenial sering membagikan informasi, foto, video tentang makanan. dan 94,17% masyarakat yang aktif mencari informasi makanan di akun media sosial. Menariknya , brand makanan yang sering dipost para milenial di media sosial itu sesuai dengan konten iklan yang telah dibuat. Hal ini memperlihatkan pengaruh media sosial sebagai pendorong seseorang, khususnya milenial dalam memilih makanan. Lalu, Strategi Marketing apa yang tepat membidik generasi millenial untuk usaha F&B? Temukan jawabannya dengan baca sampai akhir.
Menggunakan metode cashless
Sekarang memang jamannya millenials menggunakan metode pembayaran cashless, mereka lebih memilih metode pembayaran yang lebih praktis seperti melalui bank transfer atau EDC (kredit/debit card). Sekarang banyak juga platform yang mendukung pembayaran non tunai dengan biaya admin yang kecil, seperti jenius, ovo, dan masih banyak lagi. Ini bisa jadi strategi marketing F&B yang bagus.
Menghindari metode hardselling
Ini sering banget dibahas di beberapa artikel dan postingan DMS sebelumnya, jangan terlalu sering hard selling. Pada dasarnya, generasi milenial sangat suka kebebasan, mereka ga suka diatur untuk membeli sesuatu . Untuk itu, kita sebagai pelaku usaha harus lebih kreatif dalam membuat konten. Buat konten – konten bersifat soft selling yang melibatkan emosi mereka yang secara tidak langsung mengulas benefit yang mereka dapatkan jika membeli produk kita. Intinya, Hindari kalimat kalimat yang terkesan meminta mereka untuk membeli produk kita.
Mellibatkan influencer
Salah satu strategi marketing untuk F&B adalah dengan melibatkan influencer. Melansir survey yang dibuat oleh Tirto sebanyak 45,43 persen milenial memilih tokoh/influencer yang mendorong mereka untuk membeli makanan. Yup, generasi milenial sangat mudah sekali menerima rekomendasi dari orang orang terdekat atau yang mereka percaya. Belakangan ini dihebohkan dengan fenomena kopi dalgona yang dicetuskan oleh influencer tiktok yang membuat para milenial turut mencoba karena teknik membuatnya yang unik walaupun dengan bahan sederhana dan juga penasaran dengan rasanya. Inilah the power of influencer. Dalam memilih influencer untuk endorsement atau paid promote juga tentunya kita jangan hanya melihat banyaknya follower saja, tetapi juga haru yang sesuai dengan marketi kita. Misalnya pilih influencer yang sering mengulas kuliner/ food blogger. Jangan lupa pastikan mereka engaged/ sering berinteraksi dengan followersnya. Ini penting!
Melibatkan Konsumen
Selama ini mungkin kamu masih menerapkan marketing cara lama dengan tidak melibatkan pelanggan dalam setiap postingan social media yang kamu buat. Hal ini sangat tidak tepat. Mengapa? karena menjalin hubungan baik dengan memposting sesuatu yang memicu mereka untuk berkomentar sangat penting dalam digital marketing. Kita juga perlu memperhatikan tanggapan konsumen mengenai produk yang kita jual dengan meminta mereka memberi penilaian atau testimony
Berikan sesuatu yang gratis
Siapa yang tidak menyukai sesuatu yang sifatnya gratis? Pasti semua suka terutama milenial yang keuangannya masih terbatas. Mereka suka mencari kesempatan untuk memperoleh hadiah atau reward. Untuk itu kamu sebagai pelaku usaha harus bisa cerdas membuat strategi pemasaran dengan rutin memberikan hadiah. strategi ini bisa meningkatkan loyalitas pelanggan loh. Misalnya kamu bisa memberi hadiah khusus bagi pelanggan yang suka membeli produk makanan dalam jumlah besar, atau kamu juga bisa bagi bagi voucher dan diskon dengan syarat share postingan jualanmu misalnya.
Untuk teman-teman yang ingin memaksimalkan penjualannya di digital. Digital Marketing School membuka kelas online dengan berbagai materi seputar bisnis dan digital marketing. Video trial GRATIS disini. Klik link berikut untuk info lengkapnya atau hubungi call center disini
[super_form id=”14361″]