fbpx
Perbedaan E-Commerce dan Marketplace

3 Perbedaan E-commerce dan Marketplace

Jika kamu pernah belanja online, pastiย familiar dengan istilah marketplace dan e-commerce. Meski sama-sama terkait jual-beli online, keduanya punya konsep yang berbeda. Yuk, kita bahas lebih detail!

Apa Itu E-commerce?

E-Commerce Shop

E-commerce, atau perdagangan elektronik, adalah aktivitas jual beli yang dilakukan secara elektronik melalui internet. Bayangkan kamu punya toko fisik, tapi versi digitalnya ada di website. Nah, itulah e-commerce!

Konsep

E-commerce adalah platform milik satu bisnis atau perusahaan yang menjual produk mereka sendiri langsung kepada konsumen. Jadi, kalau kamu buka situs Matahari atau Zara dan belanja di sana, itu namanya e-commerce.

Pelaku

Pemain utama dalam e-commerce adalah perusahaan atau bisnis yang memiliki platform online sendiri. Mereka mengelola semua aspek, dari deskripsi produk, harga, hingga pengiriman.

Apa Itu Marketplace?

Marketplace

Marketplace, di sisi lain, adalah platform yang menghubungkan penjual dan pembeli, mirip seperti pasar tradisional tapi versi digital. Di sini, banyak penjual bisa menawarkan produk mereka di satu tempat.

Konsep

Marketplace berfungsi seperti mall online. Banyak toko yang menjual produk mereka di satu platform. Contohnya, Tokopedia, Shopee, atau Lazada.

Pelaku

Marketplace bertindak sebagai perantara yang menyediakan tempat bagi berbagai penjual, baik bisnis maupun individu, untuk memajang dan menjual produk mereka.

Perbedaan Utama antara Marketplace dan E-commerce

Perbedaan Ecommerce dan Marketplace

Variasi Penjual:

  • E-commerce: Hanya menawarkan produk dari satu penjual, yaitu pemilik platform. Misalnya, saat kamu belanja di situs resmi Nike, semua produk yang dijual berasal dari Nike.
  • Marketplace: Menyediakan produk dari berbagai penjual. Saat kamu buka Tokopedia, ada ribuan penjual dengan produk yang berbeda-beda.

Kontrol Produk:

  • E-commerce: Penjual memiliki kontrol penuh atas produk mereka, mulai dari deskripsi, harga, hingga proses pengiriman.
  • Marketplace: Penjual tetap mengendalikan produk mereka, tetapi kebijakan dan aturan platform mungkin mempengaruhi cara mereka menampilkan dan memasarkan produk. Misalnya, Shopee punya aturan tentang deskripsi produk dan harga minimum.

Pelayanan Pelanggan:

  • E-commerce: Penjual bertanggung jawab penuh atas pelayanan pelanggan, mulai dari menangani keluhan hingga pengembalian barang.
  • Marketplace: Penjual individu biasanya menangani pelayanan pelanggan, meskipun platform juga menawarkan dukungan umum, seperti bantuan pengembalian atau resolusi sengketa.

Contoh E-commerce dan Marketplace

Untuk memperjelas, berikut beberapa contoh yang mungkin sudah sering kamu gunakan:

  • E-commerce: Matahari Online, Zara Online. Mereka hanya menjual produk yang dimiliki atau diproduksi oleh perusahaan mereka sendiri.
  • Marketplace: Tokopedia, Shopee, Lazada. Banyak penjual yang berbeda bisa menjual produk mereka di sini, sehingga kamu bisa menemukan berbagai macam barang dari berbagai merek dan penjual.

Keuntungan dan Kekurangan

E-commerce:

  • Keuntungan:
    • Kontrol penuh atas brand dan pengalaman pelanggan.
    • Bisa mengatur strategi harga dan promosi sendiri.
  • Kekurangan:
    • Membutuhkan investasi besar untuk membangun dan memelihara platform.
    • Butuh effort lebih untuk menarik lalu lintas ke situs web sendiri.

Marketplace:

  • Keuntungan:
    • Lebih mudah untuk memulai karena tidak perlu membangun platform dari nol.
    • Akses ke basis pelanggan yang sudah ada.
  • Kekurangan:
    • Persaingan ketat dengan penjual lain di platform yang sama.
    • Terbatas oleh kebijakan dan aturan platform.

Memilih antara Marketplace dan E-commerce

Memutuskan untuk berjualan di marketplace atau memiliki platform e-commerce sendiri tergantung pada beberapa faktor, seperti skala bisnis, budget, dan target pasar. Berikut beberapa pertimbangan:

Skala Bisnis:

  • Jika bisnis kamu masih kecil atau baru mulai, marketplace bisa jadi pilihan bagus karena mudah diakses dan tidak membutuhkan investasi besar di awal.
  • Untuk bisnis yang sudah mapan dan ingin membangun brand yang kuat, memiliki platform e-commerce sendiri bisa memberikan lebih banyak kontrol dan fleksibilitas.

Budget:

  • Marketplace biasanya membutuhkan biaya lebih rendah di awal karena kamu tidak perlu membangun dan memelihara situs web sendiri.
  • E-commerce mungkin memerlukan investasi awal yang lebih besar untuk pengembangan situs, marketing, dan operasional.

Target Pasar:

  • Jika target pasar kamu luas dan bervariasi, marketplace bisa membantu menjangkau lebih banyak pelanggan.
  • Jika kamu ingin fokus pada pengalaman pelanggan yang eksklusif dan personal, e-commerce bisa menjadi pilihan yang tepat.

Baik marketplace maupun e-commerce memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnismu. Dengan memahami perbedaan dan manfaat masing-masing, kamu bisa membuat keputusan yang tepat untuk mengembangkan bisnismu di dunia digital.

Kalo kamu yang masih bingung soal urusan marketplace, social media marketing dan digital marketing, Digital Marketing School solusinya! Disini kamu bisa ikut kelas-kelas yang buat meningkatkan pengetahuanmu tentang social media dan digital marketing. Daftar sekarang juga, ya!

Post a Comment